Pamanku Kesalahanku

Senyuman Terhangat, Ucapan Terjahat 



Senyuman Terhangat, Ucapan Terjahat 

0Dokter Wang, yang terkejut melihat kejadian barusan, langsung bergegas mengambil bubuk itu. Ia kemudian menuangkan bubuk itu dan menciumnya, lalu berkata dengan kaget.      

"Bukankah ini omong kosong? Bagaimana bisa hella dan asarum digunakan bersama untuk membunuh orang? Apakah Anda pernah mendengar tentang pengobatan tradisional Tiongkok?"     

"Untung saja Anda tidak meminum dalam kadar yang banyak. Namun sebaiknya, Anda segera pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan lambung Anda untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut" Tambahnya.      

Otot-otot di wajah He Wenhao berkedut. Marah, putus asa, sedih, dan emosi rumit yang tidak terhitung jumlahnya muncul dalam dirinya.     

Ia masih bisa menerima sikap He Xinyue yang mempermalukan dirinya sendiri di depan umum, tetapi ia tidak pernah menyangka bahwa putrinya sendiri menginginkan nyawanya.      

Mata He Wenhao memerah, lalu dirinya berkata pada Zhang Meixue, "Tidak heran tubuhku merasa tidak nyaman sebelumnya. Penyebab tubuhku merasa lebih baik semenjak kamu datang ternyata karena kamu lupa mencampurkan bubuk ini di minumanku. Jika bukan karena kamu, aku pasti sudah mati!"     

Lalu ia berkata lagi, "Baiklah… baiklah, dia sungguh anak baik yang kubesarkan!"     

*******     

Dengan suara keras, pintu He Xinyue didobrak sampai terbuka lebar. Dua orang pelayan di keluarga itu masuk dengan wajah suram.     

"Kalian kurang ajar sekali, siapa yang mengizinkanmu masuk ke kamarku? keluar!"     

"Maaf Nona!"     

Keduanya menangkap He Xinyue, lalu menyeretnya keluar. Kemudian, ia melemparkannya keluar dari rumah Keluarga He.     

Seluruh tubuh He Xinyue sakit karena jatuh terdorong. Ia berteriak dengan marah, "Apakah kalian ingin mati? Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?"     

"Aku yang menyuruhnya."     

He Wenhao tampak melangkah datang sambil dibantu oleh Zhang Meixue, suaranya lelah dan acuh tak acuh!     

He Xinyue ingin bergegas menghampirinya, tetapi dihentikan oleh pelayan. Ia pun hanya bisa berteriak, "Ayah, apa yang ayah lakukan? Aku ini putrimu, apakah Ayah gila?"     

He Wenhao tersenyum, "Ya, kamu juga tahu bahwa kamu adalah putriku. Jadi, apakah kamu sudah gila dan tidak tahu diri?"     

Setelah berbicara, ia melemparkan sesuatu. Terdengar suara keras akibat sebuah botol kaca jatuh di bawah kaki He Xinyue dan pecah.     

Melihat botol yang dikenalnya, wajah He Xinyue langsung memucat.     

Ia berdiri gemetar dalam kegelapan malam, "A… Ayah… ayah tahu?"     

He Wenhao berkata dengan ringan, "Jangan panggil aku seperti itu lagi, aku tidak pantas menjadi ayahmu, aku juga tidak punya anak perempuan yang ingin membunuh ayahnya, pergilah!"     

Setelah keputusasaan besar, He Wenhao akhirnya kembali tenang.     

Pada saat ini, ia tidak bisa lagi berada di bawah satu atap dengan He Xinyue seperti sebelumnya.     

He Xinyue menangis dan menggelengkan kepala, "Ayah, aku tidak bermaksud begitu, aku tidak ingin membunuhmu, itu… itu hanya karena ayah tidak puas dengan hasil kerjaku beberapa hari ini, jadi aku ingin…"      

"Ya, aku ingin ayah istirahat sebentar. Setidaknya sampai aku mengambil alih perusahaan, sampai aku meraih pencapaianku. Selain itu, ayah juga tidak perlu menyalah-salahkanku lagi. Ayah, aku benar-benar tidak ingin membunuhmu.…"     

Saat ucapan ini masuk ke telinga, He Wenhao hanya merasakan hatinya semakin dingin.      

Jika He Xinyue ingin mengambil alih Keluarga He, He Xinyue bisa memberitahunya secara langsung dan ayahnya pun juga tidak mungkin tidak setuju.     

Akan tetapi, He Xinyue malah menggunakan cara yang mengerikan untuk menyerang ayah kandungnya sendiri!     

Apakah perempuan ini masih berhati manusia?     

He Wenhao sebelumnya berpikir bahwa jika He Xinyue bisa memiliki penjelasan yang masuk akal, dirinya bisa memaafkannya. Namun sekarang….     

Ia pun menggelengkan kepala, lalu menyuruh pelayan menutup pintu gerbang.      

Pintu gerbang besi itu tertutup, menghalangi He Xinyue yang ada di luar.      

Ia maju untuk menggedor gerbang, sambil berteriak dengan suara serak, "Ayah, biarkan aku masuk, Ayah...."     

"Ibu meninggal lebih awal. Kita telah saling bergantung selama bertahun-tahun. Kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini...."     

Zhang Meixue menghela napas, "Aku akan berbicara dengannya. Dia juga tidak memiliki uang sepeser pun...."     

Setelah mengatakan itu, Zhang Meixue berbalik badan ke pintu gerbang.      

Ia pun berkata dengan lembut kepada He Xinyue, "Nak, aku tahu kamu tidak ingin membunuh ayahmu!"     

He Xinyue menangis dan memohon, "Bibi Zhang, beri tahu ayahku, jangan mengusirku. Aku akan menghormatimu dengan baik kedepannya nanti."     

Dalam kegelapan malam, Zhang Meixue menggelengkan kepalanya dan menunjukkan senyum lembut, "Gadis bodoh, akulah yang mengganti obatnya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.